Super Power (part II)

00.28


Ngomong-ngomong soal kekuatan super, saya cenderung lebih tertarik dengan konsep kekuatan super yang memiliki karakteristik dan batasan tertentu alih-alih kekuatan super generik macam kemampuan terbang atau sekedar pancaran energi dari mata atau telapak tangan. Kekuatan super dengan batasan (KSDB) yang saya maksud pertama kali saya jumpai dalam anime Yuyu Hakusho, dimana pada suatu ketika Yusuke harus berhadapan dengan kelompok yang memiliki kemampuan unik, salah satunya memperangkap musuh dalam kuis cerdas cermat yang dia sudah hapal jawabannya. 

Yoshiro Togashi (pengarang Yuyu Hakusho) kemudian membawa konsep ini ke salah satu karyanya yang terkenal (terkenal sering hiatus), yaitu Hunter X Hunter. Saya terkesima dengan cara beliau mendeskripsikan KSDB masing-masing karakter. Salah satu yang paling mem-blow my mind adalah KSDB dari adik Kilua, Alluka Zoldyck (silakan Googling sendiri, saya malas menjelaskan). Atau pertarungan  Hisoka vs ketua Geng Laba-Laba, Kuroro Lucifer (baca sendiri aja ya). Untuk membaca manga tersebut diperlukan kesabaran dan ketelitian sehingga kita memahami betul batasan dan potensi dari setiap kekuatan. Jadi pertarungan tidak sebatas adu jotos atau tembak-tembakan sinar energi. Hal itulah yang membuat konsep KSDB ini menarik dan terkadang sulit tertebak. 

Manga yang sedang saya ikuti, ada juga yang mengusung konsep KSDB ini dan berhasil memikat hati saya, manga tersebut berjudul Jujutsu Kaisen. Salah satu kekuatan karakter yang menarik adalah Hiromi Higuruma yang muncul dalam Culling Game. Kekuatan Higuruma pada dasarnya adalah membuat semacam persidangan untuk lawannya atas dosa masa lalunya dan apabila terbukti bersalah, Higuruma bisa langsung melakukan eksekusi hukuman. 

Yang menjadikannya menarik bagi saya adalah dulu saya pernah kepikiran memiliki kekuatan serupa dengan yang Higuruma miliki. Pemikiran saya ini berawal ketika saya sedang menunggu lampu merah di perempatan radio dalam. Tiba-tiba ada pengendara berhenti di sebelah saya dan dia sedang merokok. Asap kendaraan sudah cukup membuat saya muak apalagi ditambah asap rokok dari pengendara bangsat ini. Saya mau menegur juga malas, takut menimbulkan keributan. Lalu tiba-tiba terbersit pemikiran, bagaimana seandainya saya punya kekuatan untuk menghukum para pelanggar ini? Konsepnya begini, ketika saya melihat orang yang melanggar aturan (segala macam aturan, mulai dari adat, agama, norma, undang-undang dan lain sebagainya), saya bisa membuat semacam pengadilan untuk dia. Jika pelanggar terbukti bersalah maka dia akan langsung kena hukuman. Namun jika dia bisa membuktikan tindakannya dapat dianggap benar atau memberikan pembelaan yang dapat dibenarkan, maka sayalah yang kena hukuman. Contohnya, ada pengemudi yang melanggar lampu merah, saya bisa melakukan persidangan terhadap pelanggar tersebut. Jika ternyata dia punya alasan yang valid untuk melanggar lampu merah, misalnya sedang membawa orang sekarat atau sejenisnya, maka hukuman kepada saya. Saya sebut kekuatan saya ini dengan nama, "Instant Trial".

Demikian saya sampaikan, intinya tolong jangan merokok sambil mengemudi atau mengendarai di jalan apapun alasannya. Untuk yang masih melakukannya, semoga kalian segera dijemput karma kelilipan debu-debu intan, bangsattt!!! 

You Might Also Like

0 komentar

INSTGR!